KETIKA PAGI MELIHATMU
Kemarin
pagi ……
Ketika
kabut masih berdiri
Ketika
embun pagi masih menyusuri bumi
Ketika
melangkah beralas kaki
Kulihat
sang bidadari
Tersenyum
merekah berseri
Esoknya…
Saat mentari temerang di ufuk timur
Saat burung-burung berkicau bersyukur
Saat rinduku ingin sekali bertemu
Tanpa sengaja kutatap mata indah
Menatap dan terus saling menatap
Lusanya
lagi….
Di saat
kabut merekah merebah
Di saat
embun pagi membasahi jemari bumi
Di saat
berlari mengejar pagi
Ku
dengar dan kulihat sang dewi
Mengalunkan
nyanyian indah senandung lagu rindu
Kini masih di pagi hari…..
Ketika mentari mulai menampakkan diri
Ketika pepohonan hijau sejukkan hati
Ketika kesunyian mengendap dalam hati
Kulihat dan kulihat lagi
Wajah berseri mengayunkan harapan hati
SUARA SUNYI
Malam
kelam diam mencekam
Gelap
hitam wajah kota temaram
Tak
pernah terlihat meski berbisik sekam
Tak
pernah terdengar meski berubah berkalam
Sepi seluruh muka seakan mati
Sunyi semalam tiada arti
Suara-suara halus beruntun rapi
Iringi nyanyian malam sepi
MAWAR
PUTIH #1
Engkau
seperti mawar putih
Tertanam
dalam hati yang jernih
Selalu
ada cinta dalam jiwa yang bersih
Selalu
ada kasih sayang yang tulus dan suci
Engkau bagaikan mawar putih
Tak pernah layu meski diterjang ombak
berbuih
Tak pernah kering meski lahan cinta
kering tertindih
Tetap tegak berdiri meski dilanda kemarau
lirih
Engkau
adalah mawar putih
Selalu
harumi bunga-bunga cinta yang bersemi
Selalu
tegar hadapi angin ribut yang berduri
Selalu
mekar saat cinta merasuk ke akar hati sanubari
Engkaulah mawar putihku
Segarkan hatiku yang bisu
Ceriakan jiwaku yang pilu
Bahagiakan diriku yang sendu
Temanilah
diriku mawar putihku
Sungguh
diriku membutuhkanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar