Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Maret 2012

SISTEM PERNAPASAN

SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan pada manusia dimulai dari hidung yang di dalamnya terdapat rongga hidung, faring, dan tonsil, laring, epiglotis, trakea, sampai dengan paru-paru. Paru-paru merupakan struktur yang dimulai dari bronki yang merupakan cabang dari trakea sampai dengan alveoli sebagai tempat terjadinya perrukaran gas, antara karbondioksida dan oksigen.
Proses pernapasan terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Pada proses inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot interkosa eksternal dan diafragma. Sedangkan pada proses ekspirasi otot-otot interkosa eksternal dan diafragma berdilatasi (mengendur) dan otot-otot interkosa internal serta otot-otot abdomen berkontraksi.
Udara pernapasan diukur dengan alat respirometer. Terdapat 4 macam volume udara pernapasan, yaitu volume residu, volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Berdasarkan keempat macam volume udara ini dapat ditentukan kapasitas inspirasi, kapasitas residu fungsional, kapasitas vital, dan kapasitas total paru-paru.
STRUKTUR SISTEM PERNAPASAN
1.     Hidung
Hidung merupakan temapat pertama yang dilalui udara dari luar. Hidung terdiri dari hidung bagian luar dan rongga hidung yang terbagi dua dengan adanya septa dari tulang rawan. Didalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara, menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru, dan mengatur kelembaban udara. Bernapas sebaiknya selalu melalui hidung dan tidak melalui mulut.
2.    Faring dan tonsil
Bagian ini berhubungan dengan rongga hidung (sistem pernapasan) dan rongga mulut (sistem pencernaan). Faring terdiri dari nasofaring, orofaring dan laringofaring.  Seeangkan tonsil secara struktural merupakan bagian dari faring, yang terdiri dari tonsil lingual, tonsil palatin, tonsil faringeal atau adenoid yang menggantung pada atap nasofaring.
3.    Epiglotis
Epiglotis merupakan katup tulang rawan yang menutup lubang menuju laring waktu kita menelan makanan dan kembali ke posisi semula setelah penelanan selesai. Dengan demikian makanan tidak akan masuk kedalam saluran pernapasan. Apabila kita makan sambil berbicara maka kerja epiglotis dapat terganggu sehingga kita dapat tersedak.
4.    Laring
Laring terdiri kepingan-kepingan tulang rawan, yang terbesar adalah tulang rawan tiroid dengan tulang rawan hioid di atasnya dan tulang rawan krikoid di bawahnya serta tulang rawan aritenoid melekat pada bagian sampingnya.
Laring letaknya memanjang mulai dari faring sampai dengan trakea, merupakan suatu saluran udara yang fungsinya menghasilkan suara yang digunakan kita untuk berbicara, bernyanyi, dan sebagainya.
5.    Trakea
Trakea terdidri dari 16-20 buah cincin tulang rawan membentuk suatu pipa udara dari ujung laring sampai dengan bagian atas paru-paru. Sedangkan bagian bawahnya bercabang dua disebut  bronkus (bronki primer) dan masuk kedalam paru-paru bagian atas. Bronkus kanan lebih pendek (tersusun dari 6-8 cincin tulang rawan) dan lebih besar dari bronkus kiri, serta bercabang 3. Sedangkan bronkus kiri tersusun dari 9-12 cincin tulang rawan dan bercabang 2.
6.    Paru-Paru
Merupakan suatu bentuk bangunan yang menyerupai pohon yang tersusun dari cabang-cabang saluran pernapasan, di mualai dari bronki primer, bronki sukunder, bronki tersier, bronkioli, bronkioli terminal, bronkioli respirator, duktus alveoli, samapai dengan alveoli yang merupakan tempat pertukaran gas-gas  pernapasan. Paru-paru dibungkus oleh selaput yajng disebut pleura.

MEKANISME PERNAPASAN
Pada proses pernapasan, masuk dan keluarnya udara menyebabkan perubahan volume rongga dada yang disebabkan peredaran tekanan udara di atmosfer dan di paru-paru sehingga rongga dada membesar dan mengecil.
Pada pernapasan, proses masuknya udara kedalam paru-paru disebut indspirasi, pada proses ini terjadi pembesaran rongga dada. Sementara proses keluarnya udara dari paru-paru disebut ekspirasi, pada proses ini terjadi pengecilan rongga dada.
Mekanisme kerja paru-paru pada proses pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a.    Pernapasan Dada
Pada proses ini terjadi kontraksi otot interkosta eksternal (otot antar rusuk) yang menarik tulang rusuk ke atas dan ke arah luar sehingga rongga dada membesar. Meningkatanya volume rongga dada menyebabkan rongga paru-paru membesar sehingga tekanan udara di paru-paru menurun dan lebih rendah dari tekanan udara di atmosfer.  Dengan demikian udara akan bergerak masuk ke dalam paru-paru samapai tekanannya sama, proses ini disebut inspirasi. Apabila otot antar rusuk berelaksasi (mengendur), tulang rusuk turun kembali dan rongga dada kembali mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang menyebabkan tekanan udaranya naik. Dengan demikian udara akan bergerak keluar dari paru-paru, proses ini disebut ekspirasi.
b.    Pernapasan Perut
Bial otot diafragma berkontraksi maka rongga dada akan membesar sehingga volume rongga paru-paru juga nembesar dan tekanannya menurun. Dengan demikian udara dari atmosfer akan masuk ke dalam poru-paru (inspirasi).
Bila otot diafragma mengendur, rongga dada kembali ke ukuran semula (mengecil). Demikian pula rongga paru-paru mengecil sehingga tekanan udaranya naik. Dengan demikian udara akan terdorong ke luar dari paru-paru (ekspirasi).
VOLUME UDARA
Untuk mengetahui volume udara pernapasan atau biasa disebut juga volume udara paru-paru digunakan alat respirometer. Volume udara didalam paru-paru ada 4 macam yaitu:
-      Volume Residu (VR)
-      Volume Tidal (VT)
-      Volume Cadangan Inspirasi (VCI)
-      Volume Cadangan Ekspirasi (CDE)

GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1.     Rinitis, disebabkan oleh sejenis virus yang menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membran hidung dan faring.
2.    Laringtis, infeksi lokal pada laring.
3.    Asma, dusebabkan reaksi alergi atau emosional.
4.    Pneumonia, keadaan dimana alveoli terisi cairan.
5.    Tuberculosis (TBC), paru-paru mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri.
6.    Kanker paru-paru, terutama disebabkan oleh asap rokok dan disebabkan juga oleh lingkungan yang buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar