SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA
Sistem
pencernaan makanan adalah serangkaian organ-organ dan saluran pencernaan, agar
makanan yang kita makan berfungsi secara maksimal terhadap organ-organ tubuh
kita, maka makanan yang kita makan harus:
-
Higienis.
-
Mudah dicerna.
-
Memenuhi empat sehat lima
sempurna.
-
Memasak dengan benar.
-
Penyajiannya harus tepat.
Vitamin dan garam-garam mineral dalam zat makanan
tidak mengalami proses pencernaan. Vitamin dikelompokan menjadi dua kelompok,
yang larut dalam air , dengan yang larut dalam lemak.
Saluran pencernaan makanan diawali dari mulut dan
di akhiri pada poros usus. Proses pencernaan makanan melibatkan beberapa enzim yang
berperan mengubah makanan secara kimiawi, hingga menjadi sari-sari makanan yang
siap untuk diserap ke dalam darah.
ALAT-ALAT
PENCERNAAN
Alat-alat pencernaan bertugas mengubah makanan
dari bentuk kasar menjadi bentuk-bentuk yang halus sehingga mudah di serap.
1.
Mulut (Cavum Oris)
Organ pencernaan manusia diawali oleh mulut.
Didalam mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah berfungsi
untuk mengunyah makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan
mengunyah makanan secara mekanik, sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah
yang mengandung cairan ludah dan enzim ptialin (amilase ludah) yang berperan menguraikan amilium menjadi meltosa.
2.
Kerongkongan (Esofagus)
Setelah diawali oleh mulut makanan yang dicerna
manusia masuk ke kerongkongan.
Kerongkongan manusia bagian atas terdiri dari otot lurik dan 2/3 agian
bawah terdiri atas otot polos. Otot-otot dinding kerongkongan tersusun dari
otot memanjang dan melingkar, bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak
peristaltik. Gerak ini mendorong dengan cepat gumpalan makanan ke lambung
kurang lebih selama 6 detik.
3. Lambung
(Ventrikulus)
Setelah masuk ke dalam
kerongkongan makanan yang dicerna manusia masuk ke dalam lambung. Lambung atau
vertikulus merupakan kantung besar dibawah kiri tulang rusuk terakhir dan
terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekat dengan disebet kardiak, dibawah
tengah membulat disebut fundus dan bagian bawah yang dekat usus disebut
pilorus.
4. Usus
Halus (Intestinum Tanue)
Setelah ke lambung makanan
yang dicerna manusia masuk ke usus halus. Usus halus pada manusia panjangngnya
kira-kira 8 ½ meter, terdiri atas tiga bagian yaitu, usus dua belas jari
(duodenum) kira-kira 25cm, usus kosong (yeyenum) kira-kira 7meter dan usus
penyerapan(ileum) kira-kira 1 meter.
Makanan yang masuk ke usus
halus sudah dalam bentuk bubur. Asam lambung yang ikut masuk, merangsang kelenjar
dinding sel usus untuk menghasilkan skretin yaitu suatu hormon yang merangsang
pankreas untuk mengeluarkan getahnya.
5. Usus
Besar (Kolon)
Didalm usus besar atau
kolon, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicernakan, bersama dengan lendir dan
sisa sel-sel mati dari dinding usus dibusukan menjadi faeses. Faeses didalam
kolon didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur dan lambat akhirnya
sampai ke poros usus (rektum). Usus besar mula-mula naik ke atas dimulai dengan
usus buntu dan apendiks, kemudian mendatar dan menurun lagi dan berakhir pada
poros usus. Apabila lambung dan usus halus terisi makanan kembali, maka akan
memberi rangsang pada usus besar untuk melakukan defekasi.
GANGGUAN PADA SISTEM
PENCERNAAN MAKANAN
v Parotitis
, terjadinya infeksi pada kelenjar parotis, atau biasa disebut penyakit
gondong.
v Xerostomia,
terlalu sedikitnya produksi saliva.
v Konstipasi
atau sembelit, susah buang air besar yang diakibatkan oleh absorbsi air yang
kuat pada feses.
v Peritonitis,
radang pada selaput dinding rongga tubuh.
v Apendiksitis,
radang pada usus buntu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar